Senin, 08 Agustus 2011

cerita sedih

SUMPAH! ini cerita sedih banget

< kalo mw baca, saya sarankan yg lagi mod baca cerita aja
takut bosan liat tulisan panjang kyk bgini
>


25 tahun yang lalu,
Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan.
Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebabnya kami
ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam
tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa
sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa d! an salam
sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur
karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku
sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku..
Cita-cita kami sederhana,ingin hidup bahagia.